Kelumpuhan pada saat tidur mungkin setiap orang pernah mengalaminya, banyak yang menghubungkan hal ini dengan hal-hal gaib. Namun secara ilmiah kelumpuhan saat tidur dapat dijelaskan.
Apa itu kelumpuhan saat tidur ? Kelumpuhan saat tidur atau Sleep paralysis adalah sebuah gangguan tidur, dimana seseorang merasa lumpuh tidak bisa bergerak dari tidurnya. Orang tersebut sadar, dan mengetahui, melihat atau mendengar seluruh yang terjadi disekitarnya (seluruh inderanya aktif), tetapi tidak mampu menggerakkan otot-ototnya, seakan-akan ada yang menindih. Dalam bahasa sehari-hari, sleep paralysis kita kenal dengan nama "tidur ketindihan/ reprepan" |
Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan ditindih hantu, ditindih jin atau "rep-repan". Pada saat mengalami ini, biasanya kita akan sulit sekali bergerak dan kemudian ada sedikit (atau mungkin banyak) rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Biasanya juga disertai dengan perasaan halusinasi seperti munculnya bayangan kegelapan. Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome. Pada gambar terlihat seperti ada bayangan mahkluk yang menindih Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah dengan menggerakkan ujung kaki, ujung tangan, atau kepala sekuat-kuatnya hingga seluruh tubuh bisa digerakkan kembali. Hal inilah yang diasumsikan sebagai "ketindihan" makhluk halus/jin oleh sebagian besar orang. Apa Penyebab Kelumpuhan saat tidur ? Menurut Pandangan Dunia MedisDalam pandangan dunia medis, Sleep Paralysis adalah hal yang masih normal. Sleep paralysis terjadi jika kinerja otak tidak terhubungan dengan otot. Jadi terdapat pemisah antara aktivitas otak dengan otot, sehingga otak tidak bisa memberikan atau menyalurkan sinyal kepada otot. Akibatnya adalah,orang tersebut seakan-akan merasa lumpuh. Orang tersebut sadar, mendengar, melihat atau mencium segala apa yang ada disekitarnya, karena memang alat inderanya berfungsi, tetapi untuk merespon atau memberikan perintah keotot terasa ada penghalang, sehingga secara fisik orang tersebut tidak bisa bergerak. Penyebab secara umum:
Gambar Posisi Tidur Terlentang
Menurut PenelitianMenurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis, adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid eye movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan. Tahap itu adalah:
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke mimpi (REM). Oleh sebab itu ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi. Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.
Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.
Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."
Meskipun sleep paralysis sudah umum terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy atau serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk, sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Bagaimana cara menangani? Tidak ada terapi khusus untuk mengatasi kebiasaan sleep paralysis, cukup penuhi kebutuhan tidur dan jaga kesehatan mental/jiwa. Berikut tabel Kebutuhan istirahat/tidur berdasarkan usia : Gambar tabel Kebutuhan Istirahat/Tidur Yang Dianjurkan Sumber:
Referensi :
|
Lumpuh Saat Tidur / Sleep Paralysis
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment